Reaktor
1.
Pengertian
Reaktor
Reaktor
adalah suatu jantung dari proses reaksi kimia. Berdasarkan literatur, reaktor
merupakan suatu alat proses tempat dimana terjadinya suatu proses berlangsung.
Dengan terjadinya reaksi inilah suatu bahan berubah ke bentuk bahan lainnya,
perubahannya ada yang terjadi secara spontan alias terjadi dengan sendirinya
atau bisa juga butuh bantuan energi seperti panas. Beberapa variabel yang digunakan dalam merancang sebuah
reaktor antara lain, waktu tinggal (t), volume (V), temperatur (T), tekanan
(P), konsentrasi senyawa dan koefisien perpindahan panas.
Dalam
memilih suatu reaktor dibutuhkan beberapa faktor-faktor pemilihan, yaitu:
·
Efisiensi kinerja reaktor.
·
Keselamatan kerja dan keamanan operasi
·
Biaya operasi
Adapun
tujuan dilakukannya pemilihan terhadap reaktor :
·
Mendapat
keuntungan yang besar
·
Biaya
produksi rendah
·
Modal
kecil/volume reaktor minimum
·
Operasinya
sederhana dan murah
·
Keselamatan
kerja terjamin
·
Polusi
terhadap sekitarnya ( lingkungan ) dijaga sekecil-kecilnya
Untuk mereaksikan suatu
zat dengan zat lainnya digunakan jenis reaktor yang berbeda pula. Berikut
beberapa hal yang mempengaruhi pemilihan jenis reaktor,
1. Fase zat pereaksi dan hasil reaksi
2. Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada
tidaknya reaksi samping
3. Kapasitas produksi
4. Harga alat (reaktor) dan biaya instalasinya
5. Kemampuan reaktor untuk menyediakan luas permukaan yang cukup untuk
perpindahan panas
2.
Jenis
Reaktor
A. Berdasarkan
bentuknya
1. Reaktor
tangki
Dikatakan reaktor tangki ideal bila pengadukannya
sempurna, sehingga komposisi dan suhu didalam reaktor setiap saat selalu
uniform. Dapat dipakai untuk proses batch, semi batch, dan proses alir.
2. Reaktor
pipa
Biasanya
digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut Reaktor Alir Pipa. Dikatakan ideal
bila zat pereaksi yang berupa gas atau cairan, mengalir didalam pipa dengan
arah sejajar sumbu pipa.
B. Berdasarkan
prosesnya
1. Reaktor
Batch
§ Dapat
digunakan untuk fase cair, gas dan cair-padat
§ Digunakan
pada kapasitas produksi yang kecil
Keuntungan
reactor batch:
- Lebih
murah dibanding reactor alir
- Lebih
mudah pengoperasiannya
- Lebih
mudah dikontrol
Kerugian
reactor batch:
- Waktu
shut down yang besar (untuk pengisian, pemanasan zat pereaksi, pendinginan zat
hasil, pembersihan reactor, waktu reaksi)
- Mudah
terjadi kebocoran pada lubang pengaduk (untuk fase gas)
- Biaya
operasi dan handling per unit produksi tinggi
2. Reaktor
Kontinyu (Continous Flow)
Ada 2
jenis:
a. CSTR(Continuous
Stirred Tank Reactor)
Pemasukan
umpan dan pengambilan produk secara kontinyu
Keuntungan:
§ Suhu
dan komposisi campuran dalam rerraktor sama
§ Volume
reactor besar, maka waktu tinggal juga besar, berarti zat pereaksi lebih lama
bereaksi di reactor.
Kerugian:
§ Tidak
effisien untuk reaksi fase gas dan reaksi yang bertekanan tinggi.
§ Kecepatan
perpindahan panas lebih rendah dibanding PFR
§ Untuk
menghasilkan konversi yang sama, volume yang dibutuhkan CSTR lebih besar dari PFR.
b.
PFR (Plug Flow
Reactor)
Keuntungan
:
Memberikan volume yang lebih kecil
daripada RATB, untuk konversi yang sama
Kerugian:
1. Harga alat dan biaya instalasi
tinggi.
2. Memerlukan waktu untuk mencapai
kondisi steady state.
3. Untuk reaksi eksotermis kadang-kadang
terjadi “Hot Spot” (bagian yang suhunya
sangat tinggi) pada tempat pemasukan . Dapat menyebabkan kerusakan pada dinding
reaktor.
3. Reaktor
semi batch
Biasanya berbentuk
tangki berpengaduk
C. Jenis reaktor berdasarkan keadaan operasinya
1.
Reaktor isotermal.
Dikatakan
isotermal jika umpan yang masuk, campuran dalam reaktor, aliran yang keluar
dari reaktor selalu seragam dan bersuhu
sama.
2. Reaktor adiabatis.
·
Dikatakan adiabatis jika tidak ada
perpindahan panas antara reaktor dan sekelilingnya.
·
Jika reaksinya eksotermis, maka panas
yang terjadi karena reaksi dapat dipakai untuk menaikkan suhu campuran di
reaktor. ( K naik dan –rA besar sehingga waktu reaksi menjadi lebih pendek).
3. Reaktor Non-Adiabatis
Dikatakan
reaktor Non-Adiabatis apabila terdapat perpindahan panas antara reaktor dengan
sekelilingnya.
D. Reaktor Gas Cair dengan Katalis Padat
1. Packed/Fixed
bed reaktor (PBR).
Terdiri dari satu
pipa/lebih berisi tumpukan katalis stasioner dan dioperasikan vertikal.
Biasanya dioperasikan secara adiabatis. Kehilangan tekanan (Pressure Drop) nya
lebih tinggi.
Keuntungan PBR :
• Dapat digunakan untuk mereaksikan dua macam gas sekaligus
• Kapasitas produksi cukup tinggi
• Pemakaian tidak terbatas pada kondisi reaksi tertentu
(eksoterm atau endoterm) sehingga pemakaian lebih fleksibel
Kerugian PBR :
• transfer
massa dan transfer panas rendah
• pemindahan
katalis sangat sulit dan memerlukan waktu shut down alat yang lama
• konversi
lebih rendah
• ada
kemungkinan terjadi reaksi samping homogen pada liquid
• pressure
drop
tinggi
2. Fluidized
bed reaktor (FBR)
·
Reaktor dimana katalisnya terangkat oleh
aliran gas reaktan.
·
Operasinya: isotermal.
·
Pressure drop kecil
·
Perbedaan dengan Fixed bed: pada
Fluidized bed jumlah katalis lebih
sedikit dan katalis bergerak sesuai kecepatan aliran gas yang masuk serta FBR
memberikan luas permukaan yang lebih
besar dari PBR
Keuntungan FBR :
• reaktor mempunyai kemampuan untuk memproses fluida dalam
jumlah yang besar
• pengendalian temperatur lebih baik
• pencampuran (mixing) yang bagus untuk katalis dan reaktan
Kerugian FBR :
• Rancang-Bangun kompleks
sehingga biaya mahal
• jarang digunakan di (dalam) laboratorium
E. Fluid-fluid reaktor
Biasa
digunakan untuk reaksi gas-cair dan cair-cair.
1. Bubble
Tank.

![]() |
2. Agitate
Tank
![]() |
3. Spray
Tower
![]() |